China Buat UU Anti-Sanksi Untuk Melawan Tekanan Barat

China Buat UU Anti-Sanksi Untuk Melawan Tekanan Barat

China Buat UU Anti-Sanksi – China baru saja membuat Undang Undang (UU) Anti-Sanksi yang mengejutkan sejumlah perusahaan Eropa dan Amerika Serikat. Pada hari Jumat lalu , dua kelompok bisnis besar menyampaikan kekhawatirannya bahwa perusahaan asing akan menghadapi masalah kepatuhan yang “tidak dapat didamaikan.”

 

Undang Undang yang akan diberlakukan sejak Kamis , 10 Juni 2021 lalu ini menambah alat pertahanan China yang tengah dibangun untuk menanggapi tekanan dari AS dan UE atas perdagangan dan hak asasi manusia.

 

Langkah ini dibuat tepat satu minggu setelah Presiden AS Joe Biden memperluas nexus engine daftar hitam perusahaan China, dimana seluruh warga negaranya dilarang keras untuk berinvestasi di daftar hitam perusahaan China tersebut.

 

Bisa dibilang UU Anti Sanksi ini adalah bentuk balas dendam China untuk membalas mereka yang merumuskan atau mematuhi sanksi asing.

 

“Perusahaan-perusahaan Eropa di China terkejut dengan kurangnya transparansi dan kecepatan proses ini,” kata Presiden European Chamber Joerg Wuttke kepada AFP, merujuk pada pengesahan undang-undang baru tersebut.

 

Dengan aturan baru yang melarang organisasi menerapkan apa yang dianggap Beijing sebagai tindakan diskriminatif dan membatasi, sementara “perusahaan asing akan sangat terjebak di tempat yang sulit,” katanya.

 

Greg Gilligan selaku Ketua Kamar Dagang Amerika Serikat mengatakan klikwin88 bahwa undang-undang baru itu “menghadirkan masalah kepatuhan bagi perusahaan asing dan berpotensi tidak dapat diselesaikan dengan damai.”

 

Ia berpendapat jika China terlalu terburu buru membuat undang undang baru tanpa memberikan kesempatan untuk komentar publik sehingga dianggap sangat membahayakan kepercayaan investor asing terhadap sistem hukum China.

 

Namun Wang Wenbin selaku juru bicara Kementrian Luar Negeri China menyebut jika dirinya tidak melihat hubungan langsung antara undang undang yang baru dibuat dengan investasi asing.

 

“Jika ada (pengaruh langsung), pemberlakuan undang-undang sanksi anti-asing memberikan kepastian hukum… untuk perusahaan asing yang beroperasi di China,” klaimnya.

 

Wuttke, bagaimanapun, memperingatkan bahwa tindakan itu tidak kondusif untuk menarik investasi, ataupun untuk meyakinkan perusahaan yang “sudah merasa mereka akan digunakan sebagai pion yang dikorbankan dalam permainan catur politik China. Ada kekhawatiran nyata bahwa ini akan semakin mengacaukan hubungan Uni Eropa-China,” katanya.

 

Jika dilihat dari survei kepercayaan bisnis terbaru European Chamber yang dirilis minggu lalu , ada sekitar 41% responden yang mengatakan bahwa Slot Online Paling Gacor lingkungan bisnis China menjadi lebih dipolitisasi tahun lalu. Sebagian dari mereka telah memperkirakan situasi akan tetap sama atau semakin memburuk di tahun mendatang.

 

Apa Itu Undang Undang Anti-Sanksi?

Beijing menuduh beberapa negara Barat terutama Amerika Serikat telah “menekan” pembangunan China. Diantaranya dengan sanksi yang dinilai China sebagai “ilegal dan tidak masuk akal” atas hak asasi manusia.

China yang melihat hal tersebut mencoba untuk melawan dengan meluncurkan UU Anti-Sanksi. Tindakan balasan yang mungkin diambil menurut UU Anti-Sanksi termasuk menolak visa, deportasi, atau menyita aset, pihak yang merumuskan atau mematuhi sanksi terhadap bisnis atau pejabat China.

Lebih jauh, UU itu mengatur bahwa pihak berwenang tidak hanya dapat menargetkan individu dan kelompok, tetapi juga dapat membidik anggota keluarga.

Undang-undang itu luas dan “secara signifikan meningkatkan kekuatan hukuman dari tindakan anti-sanksi China”, kata profesor asosiasi Universitas Hong Kong Angela Zhang. “Cakupan luas dari kerangka kerja ini berarti banyak orang, seperti cendekiawan, pakar, think tank, dapat dikenai sanksi, karena mendukung sanksi terhadap China,” Julian Ku, pakar hukum internasional di Universitas Hofstra memperingatkan.